Ketua Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat (GAPAS) memastikan jika foto yang dirilis Mabes Polri sebagai pelaku bom bunuh diri adalah Muhammad Syarif, 25 tahun.
Hal tersebut diungkapkan Ketua GAPAS Kota Cirebon, Andi Mulya, Sabtu (16/4). "Iya, itu memang M Syarif," katanya saat melihat foto Syarif. GAPAS sendiri merupakan bagian dari FUI (Forum Umat Islam) yang ada di Cirebon.
Andi mengatakan Syarif seperti memiliki kelainan jiwa. "Emosinya sangat tinggi. Dia cepat sekali marah," katanya.
Andi mengaku mengenal Syarif sekitar dua tahun lalu. Saat itu Syarif terlihat menendang-nendang orang-orang yang tengah tidur di dalam masjid At Taqwa. "Mungkin maksudnya baik, tapi ya itu caranya yang jelek," kata Andi.
Saat itu sebenarnya pihak keamanan masjid At Taqwa hendak mengusirnya. Namun dicegah oleh Andi Mulya. "Kita lebih baik mengarahkannya," kata Andi.
Andi mengaku Syarif seperti memiliki kelainan jiwa. "Emosinya sangat tinggi," katanya. Jika di lapangan pun ia sering melakukan aksi yang berlebihan, walaupun sebelumnya sudah dilarang. "Saat dinasihati, ia pun sering melawan," katanya.
Andi menduga kelainan tersebut akibat orang tunya bercerai. "Ia pernah bercerita tentang kondisi orang tuanya. Saat itu saya pun menasihatinya," kata Andi.
Andi menegaskan jika Syarif bukanlah anggota GAPAS maupun FUI. "Dia bukan anggota," katanya. Tapi memang saat melakukan aksi dia selalu ikut. "Bahkan ia pun rajin ikut pengajian," kata Andi.
Namun Andi mengaku sama sekali tidak pernah mengundang Syarif. "Mungkin ada teman-temannya yang memberitahu," katanya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua GAPAS Kota Cirebon, Andi Mulya, Sabtu (16/4). "Iya, itu memang M Syarif," katanya saat melihat foto Syarif. GAPAS sendiri merupakan bagian dari FUI (Forum Umat Islam) yang ada di Cirebon.
Andi mengatakan Syarif seperti memiliki kelainan jiwa. "Emosinya sangat tinggi. Dia cepat sekali marah," katanya.
Andi mengaku mengenal Syarif sekitar dua tahun lalu. Saat itu Syarif terlihat menendang-nendang orang-orang yang tengah tidur di dalam masjid At Taqwa. "Mungkin maksudnya baik, tapi ya itu caranya yang jelek," kata Andi.
Saat itu sebenarnya pihak keamanan masjid At Taqwa hendak mengusirnya. Namun dicegah oleh Andi Mulya. "Kita lebih baik mengarahkannya," kata Andi.
Andi mengaku Syarif seperti memiliki kelainan jiwa. "Emosinya sangat tinggi," katanya. Jika di lapangan pun ia sering melakukan aksi yang berlebihan, walaupun sebelumnya sudah dilarang. "Saat dinasihati, ia pun sering melawan," katanya.
Andi menduga kelainan tersebut akibat orang tunya bercerai. "Ia pernah bercerita tentang kondisi orang tuanya. Saat itu saya pun menasihatinya," kata Andi.
Andi menegaskan jika Syarif bukanlah anggota GAPAS maupun FUI. "Dia bukan anggota," katanya. Tapi memang saat melakukan aksi dia selalu ikut. "Bahkan ia pun rajin ikut pengajian," kata Andi.
Namun Andi mengaku sama sekali tidak pernah mengundang Syarif. "Mungkin ada teman-temannya yang memberitahu," katanya.