POLISI Israel berhasil menangkap seorang pria berumur 18 tahun yang diyakini sebagai pelaku pembakaran Masjid di Israel bagian utara, Senin (3/10) waktu setempat. Menurut juru bicara Kepolisian Nasional Israel, Micky Rosenfeld, tersangka muncul di hadapan Hakim Pengadilan Kfar Saba pada Kamis (6/10).
Sumber dari media Israel mengatakan, pelaku merupakan seorang mehasiswa mahasiswa Yahudi dari tepi barat bagian utara. Dia ditangkap karena diduga terlibat dalam pembakaran masjid di Tuba. Mahasiswa tersebut tertangkap pagi hari usai insiden pembakaran.
Sebelumnya, sebuah masjid di desa Tuba-Zangariyye, di Israel utara dibakar pada Senin pagi. Departemen Luar Negeri AS dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk insiden tersebut.
Imam masjid, Syeikh Fuad Shehade, mengatakan saat kejadian dirinya langsung menemukan kondisi bangunan masjid telah terbakar dan menghanguskan sejumlah Al Quran.
Usai membakar masjid, pelaku menulis sejumlah kata di dinding masjid, 'harga yang pantas diterima', 'balas dendam' dan 'Palmer.'
Asher Palmer diketahui tewas 10 hari lalu saat mobil yang dikendarainya dilempar batu di dekat kota Hebron, menyebabkan terjadinya kecelakaan, kata pihak berwenang.
Kata 'harga yang pantas diterima' merupakan istilah yang kerap digunakan oleh pemukim radikal Israel untuk menunjukkan serangan balasan terhadap Palestina dalam menanggapi langkah pemerintah Israel untuk mengevakuasi pemukiman ilegal di tepi barat.
Usai pembakaran masjid, sekitar 200 warga dari Tuba-Zangariyye berkumpul dan mulai berbaris menuju kota tetangga Israel, Rosh Pina, ujar seorang juru bicara Israel. Warga memblokir jalan, melemparkan batu ke arah polisi dan membakar ban, kata polisi. Polisi menanggapi tindakan warga dengan menembakkan gas air mata.
[Sumber: PelitaOnline]