Akibat mencabut uban
Hasil penelitian yang dirilis bulan April 2013 ini sepertinya akan jadi kabar buruk bagi perusahaan cat rambut.
Berdasarkan penelitian gabungan yang dilakukan oleh para ilmuwan di Germany's Institute for Pigmentari Disorder di E.M Arndt University of Greifswald dan UK's Centre for Skin Sciences di University of Bradford, uban ternyata ada obatnya.
Tapi pertama-tama Anda harus paham ini dulu: uban disebabkan oleh stres oksidatid yang membuat hidrogen peroksida mengumpul di folikel rambut. Efeknya, rambut kehilangan pigmen dari dalam hingga ke luar sampai akhirnya memutih.
Dalam penelitian ini, dibuktikan bahwa proses rambut berubah warna jadi putih ini bisa dicegah setelah rambut diolesi dengan senyawa topikal bernama PC-KUS, yang berfungsi mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Senyawa yang sama juga digunakan kepada 2411 pasien yang menderita vitiligo (kulit berubah jadi bercak-bercak putih karena pigmen menghilang), dan kondisi kulit mereka secara ajaib menghilang.
Apakah ini artinya akan ada obat pencegah uban? Seperti ya, menurut Joshua Zeichner, M.D., direktur riset kosmetik dan klinik di departemen dermatologi Mount Sinai Medical Center.
"Penemuan ini mengungkap fakta bahwa hilangnya pigmentasi di kulit dan di rambut ternyata berkaitan erat, dan ini sangat menarik. Orang biasanya mengatasi uban dengan cara mengecat rambut, namun ini adalah tindakan kosmetika dan tidak membuat uban-uban baru berhenti muncul," ia menjelaskan.
"Produk perawatan yang bisa mencegah atau 'menyembuhkan' uban pasti akan menjadi suatu revolusi dalam dunia perawatan rambut," lanjutnya.
Ini adalah kabar gembira bagi semua orang yang masih punya rambut. Namun jangan lupa, para penderita vitiligo pun bisa turut berbahagia. Dan penelitian ini sekali lagi menegaskan bahaya stres oksidatif yang menyebabkan banyak penyakit, mulai dari kanker, penyakit jantung, hingga kerutan di wajah dan uban.
"Stres oksidatif ini tidak bisa kita hindari, namun bisa kita lawan dengan antioksidan, baik yang diaplikasikan langsung maupun yang dikonsumsi dari dalam tubuh," ujar sang dokter.
Untungnya, antioksidan biasanya berupa makanan lezat, manis, dan menyegarkan seperti bluberi, stroberi, apel, ceri, dan teh hijau. Kadang-kacangan juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.