Anggur merah ini awalnya diteliti oleh David Sinclair dari Harvard Medical School Boston. Para peneliti kesehatan menemukan kenyataan bahwa aksi reservator pada buah anggur sama dengan aksi yang dikenal sebagai metode untuk memperpanjang hidup para binatang, termasuk monyet. Hasil penemuan inilah yang membuka kemungkinan orang biasa mendapatkan pil yang bia menguntungkan bagi diet untuk memperpanjang usia.
Untuk itu, para peneliti mengharapkan untuk segera dapat melihat sebuah molekul yang bisa mengatasi ancaman penyakit lanjut usia seperti diabetes.
Bersama rekannya di Universitas Conneticut, David memfokuskan penelitiannya pada molekul yang disebut dengan “sir2” yang didapat dari protein sirtuns.Selain itu ia juga melaporkan percobaanya pada buah anggur merah bahwa senyawa kimia reservator mampu memperpanjang usia karena bisa berbagi proses biologis pada manusia. Sinclair juga mengembangkannya dalam bentuk pil yang disebut Longevinex dan telah melakukan pengetesan campuran ini pada tikus yang didebut-sebut dekat dengan manusia.