Dok. ist
Jakarta - Jika biasanya wanita melakukan aborsi karena tidak menginginkan anak, kisah dari wanita bernama Charlotte Arnold ini sangatlah berbeda. Charlotte menderita phobia ekstrem terhadap kehamilan akibat keguguran sehingga dirinya tidak berani untuk mengandung.
Phobia kehamilan atau biasa disebut tokophobia dialami wanita berusia 24 tahun tersebut karena kehamilan pertamanya yang menyeramkan. Saat itu, usia kandungan Charlotte sudah 34 minggu ketika mendadak ia merasakan bahwa bayi dalam janinnya yang biasanya aktif tidak bergerak. Karena khawatir, Charlotte dan kekasihnya Mario segera memeriksakan kandungan Charlotte ke dokter.
Ternyata bayi laki-laki yang dikandung Charlotte meninggal di dalam kandungan karena komplikasi berbahaya bernama pre-eclampsia. Charlotte pun terpaksa melakukan terminasi untuk mengeluarkan bayinya tersebut yang kemudian dimakamkan.
Sebagai pengobatan, Charlotte diberikan obat anti-depresi namun beberapa bulan kemudian ia berhenti mengkonsumsi obat tersebut karena ingin mencoba mengalahkan phobia yang dialaminya.
Setelah kejadian pada tahun 2007 tersebut, Mario terus mendukung Charlotte walaupun ia sangat ingin segera membangun keluarga. Kondisi Charlotte yang seringkali merasa panik dan resah jika mengingat kejadian yang pernah menimpanya membuatnya sulit untuk kembali mengandung dan membangun keluarga walaupun ia sangat ingin menjadi seorang ibu.
"Saya ingin mengatasi phobia ini dengan sepenuh hati dan saya tahu saya akan melakukannya. Pertanyaannya hanya kapan itu terjadi," tuturnya kepada The Sun.