Seorang pelajar Brasil menjual keperawanannya lewat lelang online sebagai bagian dari film dokumenter seorang sutradara Australia. Hasilnya, keperawanannya terjual seharga $780 ribu atau Rp7,4 miliar, sedangkan seorang pria yang melakukan hal sama hanya mendapat $3000 atau Rp28,7 juta.
Catarina Migliorini, 20, mendapat 15 tawaran. Pemenangnya berdasarkan pengumuman di situs film "Virgins Wanted" Rabu malam lalu, adalah seorang pria Jepang bernama Natsu.
Pria Jepang ini mengalahkan penawaran 14 pria lain, kebanyakan dari Brasil, tapi juga ada yang dari India, Australia, dan Amerika Serikat.
Seorang pria yang keperawanannya juga dilelang, pelajar asal Sydney berusia 21 tahun bernama Alex Stepanov, hanya meraih $3000 dari seorang perempuan Brasil.
Menurut media Australia, Migliorini akan "diantar" ke pembelinya ke Australia, lalu ia akan diwawancara sebelum dan sesudah kehilangan keperawanan di sebuah lokasi rahasia.
Pembuat film Jason Sisely yang memulai proyeknya sejak 2009 bilang, Migliorini sangat senang dan tak menduga akan menerima banyak penawaran. Proyek Sisely ini sempat menuai kemarahan saat ia memasang poster "Virgins Wanted" di Sydney dan Melbourne.
"Lelangnya sudah ditutup dan Catarina benar-benar tak sabar. Dia sudah bicara ke keluarganya di Brasil, mereka ikut bahagia buat dia," kata Sisely pada situs berita Australia Ninemsn.
"Namun saya pikir mereka tak menyangka Catarina akan melakukan sesuatu seperti ini."
Menurut Sisely, dia tak akan merekam aksi Catarina dan pasangannya, meski ia meyakinkan bahwa hal itu tetap terjadi.
"Kami akan menerbangkan pemenangnya ke Australia dan, demi menjaga privasi serta film ini, kami tak bisa memberitahu kapan dan di mana aksi itu berlangsung," kata Sisely. "Saya harus menyimpan detail-detail tersebut untuk filmnya."
Menurut Daily Mail, keputusan Migliorini untuk menjual keperawanannya kepada penawar harga tertinggi menimbulkan kemarahan di seluruh dunia, bahkan sebagian mengatakan ia tak lebih dari pekerja seks komersial.
Namun Migliorini membela diri.
"Saya melihat ini sebagai bisnis. Saya punya kesempatan melakukan perjalanan, menjadi bagian dari film, dan mendapat bonus," kata dia seperti dikutip Mail.
"Jika Anda hanya melakukannya sekali seumur hidup maka Anda bukan PSK, sama seperti jika Anda mengambil satu foto menakjubkan, tak berarti Anda seorang fotografer."
Migliorini dilaporkan akan menggunakan uang yang ia terima untuk membangun rumah bagi keluarga miskin.
Kepada Ninemsn, Sisely mengatakan bahwa pelelangan tersebut mewajibkan pemakaian kondom dan Natsu harus menjalani tes kesehatan untuk memastikan ia tak memiliki penyakit menular seksual.
"Saya benar-benar tak sabar menanti respons penonton untuk film ini," ujar dia.