Terisolasi dari dunia di dalam luasnya hutan yang sangat lebat dan penuh misteri. Suku Zoe mungkin adalah contoh suku yang menggambarkan arti dari kebahagiaan. Tersembunyi jauh dari kemajuan yang mengancam budaya leluhur mereka, suku zoe tidak memakai alas kaki menggambarkan menyatunya mereka dengan bumi.
Kehidupan mereka berjalan Damai tanpa adanya rasa dendam, kebencian, keegoisan yang sangat berbeda dengan konsep kehidupan sosial kita yang sekarang ini lebih mengarah ke individual, sangat jauh dari kebersamaan. Perbedaan yang menonjol juga terlihat jika kita melihat kehidupan mereka berada dilingkungan yang tidak bersahabat dan ekstrim namun mereka berhasil menciptakan kehidupan Damai dan sejahtera sedangkan kita? kita hidup di lingkungan bersahabat namun, kehilangan rasa kebersamaan.
Suku Zoe yang hidup di dalam hutan amazon Brasil antara tepi sungai dengan erepecuru cuminapanema. Rumah rumah mereka terbuat dari kayu yang besar dan atap yang terbuat dari jerami serta daun daunan besar. Satu keluarga yang tinggal di rumah tersebut selalu berbagi fasilitas seperti kasur gantung yang terbuat dari serat yang di buat oleh para wanita. Kehidupannya sangat mirip seperti keinginan keluarga jaman dahulu yaitu sang pria bekerja, wanita memasak dan anak anak bermain di luar rumah. kadang para anak membantu ayahnya berburu. www.anehdidunia.com
Dalam hal berburu biasanya suku Zoe ini berburu secara individu, namun jika makanan seperti monyet, ikan, burung sedang banyak, biasanya mereka berburu secara berkelompok sehingga memudahkan pemburuan. Sebelumnya banyak web atau blog yang membicarakan mereka memakan sesama atau kanibal namun itu hanya persepsi orang yang tanpa dasar. mungkin saja pada saat mereka berburu monyet dan terlihat seperti sedang memasak anak kecil.
Mungkin sahabat anehdidunia.com bertanya tanya, untuk apakah sepotong kayu di bibir mereka. Nah kayu tersebut yang bernama Poturu adalah untuk membedakan suku zoe dengan suku lainnya. sejak kecil antara usia 7 sampai 9 tahun, suku zoe memberikan Poturu kepada anak anak dan akan menjadi besar seiring dengan bertambahnya usia mereka dan akan di bawa hingga ajal mereka nanti.
Suku Zoe dalam kehidupan sosialnya tidak mengenal adanya pemimpin, mereka lebih senang mendengarkan nasihat para sesepuh dan keputusan akan diambil secara bersama sama dan sosial mereka tidak mengenal konsep perselingkuhan, poligami, dan lain lain, walaupun sebenarnya wanita maupun pria suku zoe sering hidup dengan berganti pasangan.
Mengapa disebut sebagai Suku yang paling Bahagia?
Selain kesederhanaanya keseharian suku zoe sangatlah ramah serta selalu menunjukan kasih sayang dengan selalu menyentuh dan membelai kulit sebagai rasa hormat dan cinta kasih. Dan Setelah membaca dari berbagai website, sahabat anehdidunia.com, kami menyimpulkan bahwa hidup di hutan belantara amazon yang kejam namun mereka hidup secara bersama. tidak ada kemarahan, tidak ada perselisihan. Jika terjadi, maka yang mengalami perselisihan harus meninggalkan desa tersebut. Berikut agar lebih memahami kehidupan suku zoe, silahkan tontonlah Video tentang kehidupan suku Zoe ini. untuk yang Belom berumur 17 Tahun mohon jangan menonton