Home » » Gletser Andes Mencair Terlalu Cepat

Gletser Andes Mencair Terlalu Cepat


Gletser di Pegunungan Andes melemah pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tiga puluh tahun terakhir.

Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan rincian penelitian terbaru yang menggabungkan penelitian di lapangan dengan foto satelit dan udara, catatan sejarah dan masa inti es yang diambil dari gletser. Kondisi tersebut lebih buruk di Andes dibandingkan rata-rata menyusutnya gletser di seluruh dunia, demikian laporan para peneliti pada 22 Januari dalam jurnal “The Cryosphere”.

Foto: LiveScience (Giulia Curatola, Philipps-Universität Marburg, distributed by the EGU)
"Gletser di Tropical Andes telah menghilang rata-rata antara 30-50 persen (tergantung pada rentang pegunungan) dari permukaannya sejak akhir 70-an," menurut pengamatan peneliti Antoine Rabatel, ilmuwan dari Laboratory for Glaciology and Environmental Geophysics di Grenoble, Prancis, dalam sebuah email kepada LiveScience.

Gletser sensitif 
Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah tempat 99 persen gletser tropis, yakni sungai es permanen di ketinggian yang cukup tinggi, yang tidak akan terpengaruh oleh jenis suhu sejuk yang biasanya ada di daerah tropis. Meski demikian, Rabatel mengatakan, gletser sangat sensitif terhadap perubahan iklim, karena ada sedikit musim daerah tropis.

"Gletser di Andes tropis bereaksi keras dan lebih cepat daripada gletser lain di Bumi untuk setiap perubahan kondisi iklim," katanya. 

Untuk mengumpulkan cerita dari gletser selama berabad-abad lalu, Rabatel dan rekan-rekannya menggunakan data berbeda. Catatan sejarah dari permukim awal menunjukkan batas-batas gletser, seperti halnya data inti es yang diambil dengan cara pengeboran ke dalam lapisan es tahunan yang membentuk gletser. 

Bahkan lumut (organsisme simbiosis yang berasal dari jamur dan ganggang atau bakteri) yang bertahan hidup pada bebatuan, atau moraine, yang terbentuk di sekitar gletser memiliki kisah yang menarik. Peneliti dapat menggunakan lumut tersebut untuk menentukan berapa lama batu tertutup dan terbebas dari es.

Foto udara pada 1950-an dan pencitraan satelit dari era 1970-an juga melacak gerakan gletser. Akhirnya, pengamatan berbasis darat dan langsung dilakukan pada banyak gletser sejak 1990-an.

Pelemahan Gletser
Semua data mengungkapkan kisah es yang mencair. Gletser Andes mencapai luas maksimal dalam zaman Little Ice Age, sebuah periode pendinginan yang berlangsung dari sekitar abad 16 hingga 19. Di daerah tropis luar Peru dan Bolivia, gletser mencapai titik maksimal mereka pada 1600-an, menurut temuan para peneliti. Gletser tertinggi Andean mencapai maksimal pada 1730-an atau sekitar itu, sedangkan gletser elevasi yang lebih rendah mencapai puncaknya sekitar 1830-an.

Sejak itu, gletser secara bertahap melemah, dengan periode mencair yang cepat pada 1800-an dan yang kedua, jauh lebih besar, di periode pencairan yang cepat dalam tiga dekade terakhir. Sejak 1970-an, gletser mengikuti pola periode pencairan yang lebih cepat dalam jarak dua sampai tiga tahun, di antara pelemahan  yang lebih lambat dan sesekali bertambah (atau tumbuh). Rata-rata keseluruhan adalah negatif secara permanen selama 50 tahun terakhir, tulis para peneliti.

Rata-rata es yang menghilang antara 30-50 persen bervariasi dari gletser ke gletser, tutur Rabatel. Beberapa gletser kecil benar-benar telah menghilang, seperti gletser Chacaltaya di Bolivia, yang dulunya resor ski tertinggi di dunia, namun menghilang pada 2009.

Gletser dengan ketinggian yang lebih rendah dari 5400 meter di atas permukaan laut mencair dua kali lebih cepat dari gletser yang lebih tinggi. Gletser-gletser rendah ini, yang membentuk mayoritas gletser Andes, diperkirakan akan punah dalam beberapa tahun atau dekade ke depan, tutur Rabatel.

Curah hujan di wilayah tersebut tidak berubah, menurut temuan para peneliti, namun suhu meningkat hampir 0,2 derajat Fahrenheit (0,1 derajat Celsius) per dekade selama 70 tahun terakhir. Hal itu berarti panas atmosfer membuat gletser melemah.

Hilangnya gletser yang terus meningkat adalah masalah utama bagi masyarakat yang tinggal di daerah barat Andes yang kering, tutur Rabatel.

"Pasokan air dari rangkaian pegunungan gletser yang tinggi penting untuk konsumsi pertanian dan domestik, serta untuk pembangkit listrik tenaga air," tulisnya.


Comments
0 Comments

0 comments:

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Post a Comment

Blogger yang baik akan selalu meninggalkan komentar

 
Copyright © 2011. Belajar . All Rights Reserved.
Company Info Template modify by Crewcil