Pasangan suami-istri John Powell dan Chanphen sedang berbahagia menanti kehadiran buah hati mereka. Uniknya, sang jabang bayi yang kini berusia 23 minggu berasal dari sel sperma yang telah dibekukan selama 20 tahun.
John Powell, kini 52, memutuskan untuk mengambil tindakan pencegahan dengan membekukan spermanya, sebelum menjalani perawatan kanker testis pada 1991. Pria yang berprofesi sebagai polisi ini lalu menjalani transplantasi sumsum tulang dan kemoterapi satu tahun kemudian. Perawatan yang membuatnya tidak bisa memiliki anak secara alami.
Belakangan, dia bercerai dengan sang istri. Sehingga tak pernah berpikir akan membutuhkan spermanya lagi.
Tapi, tiga tahun lalu, saat bepergian ke Bangkok, ia bertemu Chanphen, kini 36. Keduanya lalu menikah dan berharap memiliki anak. Menilik keadaan suaminya, Chanpen setuju menjalani prosedur bayi tabung dengan menggunakan sperma beku suaminya. Meski diingatkan peluang keberhasilannya tipis, konsepsi buatan berhasil dan kini seorang janin perempuan tumbuh di rahimnya.
John yang berdiam di Orpington, London Tenggara, dan memasuki masa pensiun pekan depan mengatakan, "Jika saya tidak membuat keputusan untuk menyimpan sperma saya, saya tidak akan pernah memiliki anak."
"Mengingat pada 1991, tepat sebelum menjalani pengobatan kanker, saya pikir saya harus datang ke klinik untuk berjaga-jaga. Saya sangat bersyukur saya melakukannya," katanya kepada The Sun.
Dia melanjutkan, "Ketika bertemu Chanphen dan mengatakannya, dia mau menjalaninya dengan sperma beku. Kami beruntung berhasil melakukannya."
Istrinya, Chanphen bercerita, "Sangat menakutkan pada awalnya, tapi karena saya mencintai suami saya, saya ingin memberikannya kesempatan. Saya tidak ingin melupakan peluang itu (memiliki anak) tanpa berusaha. Ketika saya mengetahui saya hamil, saya begitu bahagia," ucapnya.
Walaupun, pembuahan buatan dengan sperma yang telah beku selama puluhan tahun berisiko besar tidak berhasil, Chanpen mengatakan bahwa keberuntungan membuat pasangan ini mendapat kesempatan menjadi sepasang orang tua. "Kami sangat beruntung."