Home » » Roh Tergantung Karena Utang?

Roh Tergantung Karena Utang?


Tanya:

Assalamualaikum ustadz,
Ada teman saya yang meminjam uang ke saya, tapi dia bilang tidak bisa/tidak mampu mengembalikan, dengan berat hati saya mencoba mengikhlaskan uang saya itu, karena terus terang jumlahnya tidak sedikit.

Pertanyaan saya apa benar orang-orang yang tidak bisa mengembalikan utang, saat meninggal nanti rohnya masih terlunta-lunta di dunia sampai keluarganya melunasi utang-utang orang tersebut? Terus buat saya mengikhlaskan uang tersebut termasuk amal baik atau sedekah?

(Nita Riana)


Jawab:

Dalam soal utang piutang, orang yang memberi utang (memberi pinjaman) dianjurkan untuk memberi tangguh dan kelonggaran membayar jika orang yang berutang itu masih dalam keadaan sulit sampai keadaannya membaik. Bahkan, jika kita merelakan atau mengikhlaskan utang itu, itu merupakan sikap yang sangat terpuji dan, tentu saja, berpahala. Mari kita lihat firman Allah berikut: "Dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." (QS al-Baqarah [2]: 280). 

Tentu saja makna “menyedekahkan” utang di sini adalah menyedekahkan dengan ikhlas dan rela hati. Sebab, apa artinya bersedekah tanpa keikhlasan? Ikhlas atau tidak, uang yang kita pinjaman jelas-jelas belum (tidak) kembali, maka lebih baik kita memilih sikap ikhlas agar Allah mengganti keikhlasan kita itu dengan sesuatu yang jauh lebih berharga dari jumlah utang yang kita berikan.

Di sisi lain, bagi orang yang berutang, juga ada pedoman yang tegas. Jika, misalnya, seseorang berutang dan berniat untuk melunasinya, Allah pasti akan membantu melunasinya. Coba kita lihat hadis berikut. Diriwayatkan dari Abdullah bin Ja’far ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah selalu bersama orang yang berutang sampai ia melunasi utangnya, selama utang itu bukan untuk maksud yang tidak disukai oleh Allah.” (HR Ibnu Majah). 

Maksud hadis itu, wallahu a’lam, jika seseorang dalam keadaan sangat sulit sehingga terpaksa harus berutang untuk memenuhi kebutuhan mendasarnya (bukan untuk kebutuhan sekunder, apalagi sekadar ingin menambah kekayaan), Allah pasti akan selalu bersamanya dan membantunya sampai ia bisa melunasi utangnya.

Dalam riwayat lain, dari Maimunah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidak seorang pun yang berutang, dan Allah mengetahui bahwa orang itu berniat akan melunasi utangnya, kecuali Allah akan benar-benar melunasinya.” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah). Hadis ini juga menguatkan hadis sebelumnya di atas.

Tetapi apabila sejak semula berutang seseorang sudah terdetik di dalam hatinya untuk tidak melunasi utang itu, maka Allah swt mengancam akan semakin mempersulit hidupnya. Terkait hal ini, Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa mengambil harta orang lain (maksudnya: berutang) dan berniat akan melunasinya, Allah akan melunasinya. Dan barang siapa berutang dan berniat memusnahkannya (maksudnya: tidak melunasinya), Allah akan memusnahkan orang itu.” (HR Bukhari). 

Dengan kata lain, kalau ada orang berutang dengan maksud memperkaya diri dan tidak berniat melunasi utangnya, ia bukannya bertambah kaya. Ia justru akan semakin miskin. Kalau tidak miskin di dunia, pasti akan miskin di akhirat.

Terkait orang yang meninggal dunia dengan meninggalkan utang, memang benar jiwanya akan “menggantung”, sampai utangnya dilunasi. Ini seperti disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jiwa seorang mukmin akan ‘menggantung’ bersama utangnya sampai utangnya dilunasi.”

Tetapi itu juga tergantung pada keadaan si mayit apakah ia meninggal dalam keadaan mampu atau tidak, apakah ada harta warisannya atau tidak. Jika tidak memiliki harta sama sekali untuk melunasi utang, berlaku ketentuan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya (QS al-Baqarah [2]: 286). Wallahu a’lam.


Comments
0 Comments

0 comments:

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Post a Comment

Blogger yang baik akan selalu meninggalkan komentar

 
Copyright © 2011. Belajar . All Rights Reserved.
Company Info Template modify by Crewcil